Kali ini ada kabar dari sekitar Singkarak, menurut informasi populasi ikan Bilih di sekitar danau itu terancam punah. Bahkan, tiap harinya bakal ada ikan Bilih merapung sendirinya.
Menurut penuturan warga setempat kepada Kabarpadang.com, terapungnya ikan khas di danau Singkarak itu karena perilaku oknum yang melakukan penangkapan dengan cara sentrum.
Ketika hal itu tidak diantisipasi, besar kemungkinan populasi ikan Bilih habis dan tinggal nama saja.
Ancaman serius terhadap ekosistem terhadap danau selain ulah oknum, juga dibarengi dengan limbah rumah tangga, serta jaring apung yang ada di kawasan danau.
Aktivitas seperti itu dikeluhkan oleh para nelayan tradisional Nagari Guguk Malalo, Batipuh Selatan, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Dampaknya pun terasa, dimana hasil tangkapan para nelayan kian menipis.
Seperti disampaikan Adi, salah seorang warga di Guguak Malalo, ini karena adanya aktivitas yang mengancam akan populasinya. Berharap perhatian dari pemerintah terkait hal ini.
Nelayan tradisional setempat, Novri menambahkan, para nelayan telah berembuk dan menyampaikan keluhan tersebut ke Wali Nagari.
Selain itu, telah ada imbauan terhadap para pemilik jala apung. Namun, sampai saat ini belum sikap.
Berharap ada solusi penyelematan ekosistem danau beserta isinya. Sehingga penyangga ekonomi para nelayan terselamatkan.
