Unjuk Rasa “Anti Siloam” Warnai Akhir Jabatan Walikota Padang

IMG_0637
Ribuan masyarakat mengatasnamakan Forum Minangkabau Tolak Lippo berunjuk rasa di kawasan Kediaman Dinas Walikota Padang, Ahmad Yani, Kota Padang, Senin (17/2). FOTO/HUDA PUTRA

Hari terakhir jabatan Walikota Padang, Fauzi Bahar diwarnai dengan unjuk rasa penolakan pembangunan Mega Proyek Lippo Group di kawasan kediaman Walikota, Ahmad Yani, Kota Padang, Senin (17/2) siang.

Massa yang berjumlah ribuan itu mengatas namakan diri sebagai Forum Masyarakat Minangkabau Tolak Lippo. Pengunjuk rasa sendiri memulai orasinya dari Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), dan langsung dilanjutkan ke kediaman Dinas Walikota Padang.

Baca Juga

Polresta Padang dibantu Satpol PP, dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang pun langsung membuat Barikade tiga lapir guna melakukan penjagaan ketat disenjang kawasan tersebut. “Kita tolak Siloam, kami hadir disini untuk menemuimu Walikota, cabut Siloam,” tegas pengunjuk rasa.

Ditempat yang sama, sejumlah Kader PKK, dan Majelis Taklim Padang pun sedang melangsukan perpisahan dengan Walikota. Bahkan, lantunan musik kasidah Majelis Taklim itu pun tetap berjalan, walaupun pengunjuk rasa sedang berorasi.

Pengunjuk rasa beralasan bahwa pembangunan Mega Proyek Lippo Group rentan adanya dampak Kristenisasi. Tetapi, Walikota Padang sendiri telah mengklarifikasi dengan menerbitkan amdal Lippo Group hanya untuk pembangunan Mall dan Hotel.

Sejam lamanya berorasi tetapi tidak mendapatkan tanggapan, para pengunjuk rasa pun langsung membubarkan diri, dan kembali ke Kantor Gubernur Sumbar sembari ditutup dengan doa bersama.

Walikota sendiri tidak ingin menemui para pengunjuk rasa, karena mengaku ada dalang dari semua persoalan tersebut. “Ini hari terakhir saya menjabat, berilah suatu yang menjadi kenangan bukan didemo seperti ini. Saya telah terbitkan amdal hanya untuk Mall dan Hotel, apakah masih salah seperti itu,” tegasnya usai orasi. [W]

Rekomendasi