Tiga Hari di Sumbar, Tim Harmoni Kunjungi Sejumlah Daerah

Tim Harmoni melakukan kunjungan ke Sumatera Barat pada 22 Februari 2019 hingga 24 Februari 2019.

Tim Harmoni yang diketuai oleh Firdaus Ali yang merupakan Staf Khusus Kementerian PUPR.

Tim ini melakukan kunjungan kerja sekaligus menjemput aspirasi masyarakat Sumatera Barat bersama For Lop jokowi Sumatera Barat.

Dikoordinatori oleh Dicky Syambara, Tim Harmoni dan For Lop Jokowi ini merupakan binaan Mayjen Purn Sidarto Danusubroto yang juga saat ini menjabat sebagai Dewan pertimbangan presiden.

Sejumlah nama yang ikut dalam tim tersebut antara lain Anang SK, Fetty Azizah,Dian Ikhwan.

Pagi harinya, tim Harmoni mengawali kunjungan bersama rombongan Wamen ESDM Archandra Tahar yang meresmikan bantuan PJU TS (Penerangan jalan umum tenaga surya) di auditorium Universitas Andalas Padang.

Wamen ESDM menekankan jika program pemerintah Jokowi-JK saat ini membangun infrastruktur seperti energi merupakan bagian dari upaya serius untuk mewujudkan sila ke-5 Pancasila.

“Jangan ada pihak yang berfikir ini pencitraan dan bahkan melakukan pemutarbalikkan fakta demi untuk kepentingan sesaat,” kata Wamen.

Selain itu, Ketua Tim Harmoni Firdaus Ali mengapresiasi gerak cepat Wamen ESDM dalam meluruskan kebenaran program-program pemerintah, khususnya yang bernaung dalam Kementerian ESDM.

“Hal ini untuk mencegah fitnah atau hoax yang banyak merebak saat ini yang dilakukan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab,” terang Firdaus.

Tim Harmoni juga menyempatkan untuk melakuka temu ramah bersama masyarakat Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman.

Masyarakat Sicincin pun menyampaikan sejumlah aspirasi, terutama kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki terkait pembangunan Exit tol dan jalan tol yang melintasi daerah tersebut.

Selama ini, kata mereka, hanya mendapatkan berita yang tidak pasti dan tidak menemukan solusi dari pemerintah Kabupaten Padang Pariaman terhadap aduan mereka.

Menanggapi hal tersebut, kembali Firdaus Ali menyampaikan, jika Sicincin masih dalam tahap perencanaan dan masih bisa dilakukan mediasi selama masyarakat juga memberikan solusi alternatif.

Sementara tentang design exit tol itu merupakan program dari Pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman.

Namun, ia berjanji, Pemerintah Pusat akan membantu masyarakat ketika hal ini sudah masuk dalam taraf meresahkan khalayak umum.

Sementara itu, esok harinya, Sabtu 23 Februari 2019, tim harmoni melakukan Tabayun kepada salah seorang buya asal Minangkabau yang pernah menjabat sebagai Ketua MUI sumatera Barat yakni Buya Masoud Abidin.

Dalam kesempatan itu, Buya menyampaikan, pemimpin itu sudah pasti telah ditentukan oleh Allah dan hanya satu yang akan terpilih dengan rahmat Allah tidak mungkin dua yang terpilih karena hanya satu imam yang akan memimpin umat.

Buya mengajak, mari menebar senyum sebagai ibadah semoga satu satunya pemimpin yang terpilih nanti adalah nikmat buat semua umat.

Buya mengajak semua ulama untuk meneduhkan umat diantara keresahan menyatukan pikiran sehingga jernih menerima berita yang tidak benar yang dilahirkan hanya karena kebencian.

Tak hanya iti, Buya juga menyerahkan Buku Tigo Sapilin karangan beliau untuk diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.

Kunjungan pun dilanjutkan ke Nagari Tuo Pariangan Kabupaten Tanah Datar yang juga Nagari Asal Minangkabau.

Disana Tim Harmoni dan For Lop Jokowi Sumatera Barat menggelar makan bajamba bersama 70 orang utusan kaum dan ninik Mamak bundo kanduang dari 22 kaum Rumah Gadang di Nagari tersebut.

Setelah makan Bajamba, silaturrahmi pun dibuka oleh Irwan Malin Datuak Basa, dimana para ninik mamak menyampaikan aspirasi mereka.

Irwan berharap tim harmoni dan rombongan menyampaikan aspirasi mereka kepada Joko Widodo dan jajaran terkait.

Beberapa kesimpulan aspirasi yang disampaikan tersebut diantaranya :

1.Permohonan revitalisasi dan restorasi rumah adat dan kampung adat nagari pariangan untuk disegerakan

2. Mohon distribusi buku untuk taman bacaan Nagari Pariangan karena sampai saat ini buku yang dijanjikan oleh pemerintah belum sampai juga

3. Mohon perkembangan investasi batik asli minangkabau yang telah di HAKI kan oleh Irwan Malin Datuak Basa yang diambil dari tulisan kuno tahun 1730. Batik ini bernama makaou telah tertulis berabad lalu bahkan pewarnanya dilakukan dengan bahan alami. Ini adalah suatu budaya yang seharunya diketahui dunia ucap Malin bahwa Minangkaau memiliki corak batik tradisional yang sudah sangat tua.

4. Terkait dengan pembangunan rest area agar wisatawan dapat datang lebih ramai ke pariangan dan menambah ekonomi masyarakat nagari asal minangkabau ini.

5. Pembangunan jalan yang sejak zaman Bapak Soeharto belum pernah diperbaiki.

Malamnya, tim menghadiri silaturrahmi antara Wamen Archandra Tahar dengan para Wali Nagari serta Jorong se Kabupaten Tanah Datar.

Keesokan harinya tim Harmoni berangkat menuju Jakarta untuk melaporkan hal tersebut kepada Joko Widodo dan Jajaran agar kunjungan yang telah dilakukan dapat segera direalisasikan.

Tim Harmoni dan For lop Jokowi akan kembali datang ke daerah-daerah untuk menjemput aspirasi masyarakat, demi tercapainya sila kelima Pancasila yang sedang dilakukan oleh Jokowi yaitu pembangunan merata dari Sabang sampai Merauke.

Rekomendasi