Sebelum Wafat, Paul Walker Pernah Selamatkan Pulau Mentawai

Paul-Walker-MentawaiKepergian Paul Walker bintang Fast and Furious dalam kecelakaan mobil pada Sabtu (30/11), membawa duka mendalam bagi dunia entertainment. Tak hanya para penggemarnya, Aliansi masyarakat mentawai juga mengalami duka yang sama.

Pasalnya, Aktor ternama itu pernah membantu menyelamatkan pulau mentawai di Sumatera Barat dari eksploitasi laut yang berlebihan. Selain memberikan pesan untuk selamatkan pulau mentawao, ternyata lokasi itu juga menjadi tempat surfing favorit Paul Walker .

Baca Juga

Dalam pesan yang diterima redaksi deliknews.com Senin (2/12) Aliansi Masyarakat Mentawai menyampaikan kesedihan atas kepergian bintangFast and Furious.

“Tahun lalu, kapal-kapal bom dari luar datang ke Mentawai (Sumbar) dan mengebom terumbu karang dan biota laut untuk menangkap ikan. Bukan hanya keindahan laut yang terancam, tapi kelangsungan hidup dari masyarakat lokal, yang hidupnya dari laut”

Satu bulan menghubungi pihak berwenang, tidak ada kemajuan. Kami memutuskan mengunggah dokumentasi pengerusakan di Youtube dan memulai petisi di Change.org.

Video dan petisi tersebar dimana-mana. Hingga di tweet oleh Paul Walker (Pemeran Fast & Furious) dan di blog oleh Richard Branson (Virgin). Para target petisi pun mendapat ribuan email mengenai keadaan di Mentawai. Tulis Aliansi Masyarakat Mentawai

Petisi yang diunggah dalam 24 jam, semua kapal ilegal HILANG! Dalam 1 minggu, kami diundang rapat oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kesimpulannya: Sumbar & Kep. Mentawai kurang sumber daya untuk melawan pengrusakan ini.

Pemerintah meminjamkan “Kapal Hiu”, 1 dari 8 kapal perang di Indonesia, ditambah bahan bakar untuk patroli perairan Sumbar. Saat Kapal Hiu di sana, kapal-kapal bom itu tidak muncul, kapal hiu pun pulang.

November 2013, mereka mulai muncul lagi. Kami mulai menghubungi yang berwenang untuk menindak kriminal-kriminal ini. Sekarang, tanpa harus memulai kampanye besar, penegak hukum langsung merespon, dan berhasil menangkap 2 kapal bom beserta krunya dalam waktu 3 hari!

Kami menyadari, kemenangan kampanye kami di Change.org bukan saat kapal perang datang, itu solusi jangka pendek. Kemenangan sesungguhnya adalah terbukanya kanal komunikasi dan akuntabilitas antar pemerintahan kabupaten, provinsi dan nasional.

Tentu, masih banyak kendala untuk mengamankan perairan Mentawai. Sumber daya perlengkapan dan aparat masih kurang. Kami akan teruskan perjuangan. Untuk sekarang, kami senang suara kami didengar, terumbu karang  dan penghidupan masyarakat Mentawai dilindungi. Demikian disampaikan masyarakat Mentawai, Sumatera Barat.

Sumber : DelikNews

Rekomendasi