Bali – Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali I Putu Winastra mengungkap tren baru dalam perilaku wisatawan domestik pada musim liburan Lebaran baru-baru ini.
Menurut Winastra, wisatawan kini cenderung bereksplorasi ke daerah yang jarang diketahui.
“Selama Lebaran, jalanan tidak terlalu ramai karena wisatawan tersebar merata di berbagai daerah, seperti Buleleng, Bedugul, dan destinasi wisata baru di Singaraja. Segmen pasar domestik telah bergeser dari yang biasanya hanya berfokus pada Uluwatu dan Tanah Lot,” terang Winastra.
Meskipun hal ini berdampak pada menurunnya penggunaan jasa biro perjalanan wisata resmi menjadi hanya 10% dari kondisi Lebaran 2023, Winastra memandangnya sebagai pengingat bagi pelaku industri pariwisata.
“Ini menunjukkan perlunya kita berinovasi dengan menciptakan paket wisata berkelanjutan yang menawarkan pengalaman autentik bagi wisatawan. Mereka sekarang mencari kenyamanan tinggal di rumah warga lokal dan menikmati aktivitas tradisional,” imbuhnya.
Tren berkelanjutan juga menjadi perhatian Asita Bali, sebagai upaya untuk memenuhi permintaan pasar internasional. Wisatawan asing bahkan sering menilai biro perjalanan berdasarkan komitmen mereka terhadap lingkungan dan perilaku pemandu yang ramah lingkungan.
Selain perubahan perilaku wisatawan domestik, Winastra juga mengaitkan penurunan minat terhadap biro perjalanan wisata dengan kemacetan lalu lintas pada akhir tahun 2023. Hal ini mendorong wisatawan untuk memilih destinasi yang lebih tenang dan membuat itinerary sendiri.
