Takjub ! Anjing Selamatkan Pemiliknya dari Kanker Payudara

Diane Papazian (56 tahun) dan anjing peliharaannya, Troy.
Diane Papazian (56 tahun) dan anjing peliharaannya, Troy.
Diane Papazian (56 tahun) dan anjing peliharaannya, Troy. FOTO/DAILY MAIL

Seorang pemilik anjing mengatakan, dia berutang nyawa pada seekor doberman peliharannya, setelah anjing itu mendeteksi tumor di payudaranya.

Diane Papazian, asal New York, AS, mengatakan anjingnya yang bernama Troy itu terus-menerus menyundul payudaranya. Perilaku itu, ditunjukkan saat Troy masih berusia empat bulan.

Bacaan Lainnya

Dia kemudian menyadari bahwa Troy, menunjukkan minatnya pada sebuah benjolan di payudaranya.

Perempuan itu, lantas memutuskan untuk melakukan mammogram, meskipun dia baru saja melakukan hal yang sama enam bulan sebelumnya. Hasilnya, dia didiagnosa mengidap kanker payudara agresif.

Papazian (56 tahun) kemudian melakukan mastektomi (pengangkatan payudara) dan kemoterapi. Kini dia bebas kanker, lapor Daily Mail, Senin (10/2/2014).

Troy, anjing terlatih yang biasa ikut pameran, kini menjadi anjing doberman juara pertama di Negara Bagian New York dan menduduki peringkat kesembilan di AS.

Anjing itu juga, telah dinominasikan American Humane Association untuk mendapat penghargaan Hero Dog of the Year.

Papazian mengatakan, “Saya sangat berterima kasih kepada Troy, bukan hanya karna anjing itu merupakan anjing yang menakjubkan dan penuh kasih, tetapi binatang itu telah menyelamatkan hidup saya,” tuturnya.

“Selama proses pemulihan, anjing itu terus memenuhi pikiran saya dan dia hanya duduk di samping saya dan menatap saya, dengan mata cokelat besarnya yang penuh cinta. Troy berpikir bahwa dirinya anjing peliharaan dan mengikuti kami berkeliling dan ingin bersama kami sepanjang hari,” kenangnya.

Untuk diketahui, indera penciuman anjing diduga 100 ribu kali lebih kuat dari penciuman manusia.

Sejumlah studi menunjukkan, mereka bisa mendeteksi tanda-tanda kanker. Sebuah studi InSitu Foundation tahun 2003 menemukan, anjing bisa mengendus kanker paru-paru dan payudara dengan mencium napas pasien.

Kemudian, tahun 2004, sebuah studi oleh Buckinghamshire Hospitals Trust and the charity Cancer and Bio-detection Dogs, menemukan hewan peliharaan juga dapat mendeteksi kanker kandung kemih dalam sampel urin.

Sel-sel kanker diketahui menghasilkan bahan kimia yang disebut senyawa organik yang mudah menguap yang mengeluarkan bau yang berbeda. Bau itu diyakini memicu rekasi anjing.

Pasien kanker paru-paru dan payudara diketahui menghembuskan napas penanda biokimia yang dapat ditelusuri sebagai tumor yang memancarkan zat yang tidak ditemukan dalam jaringan tubuh yang sehat.

Karena itu, anjing dapat dilatih untuk menunjukkan hidung mereka pada sejumlah pot sampel yang mereka yakini merupakan kanker.

Namun, tidak hanya anjing terlatih yang telah mendeteksi kanker. Ada banyak contoh orang didiagnosa dengan penyakit tersebut setelah ‘diberitahukan’ oleh anjing peliharaan mereka. [Tribun]

Pos terkait