Seorang Terduga Teroris Diduga Asal Sumbar

Teroris Ciputat. (Foto : Kompas.com)
Teroris Ciputat. (Foto : Kompas.com)
Teroris Ciputat. (Foto : Kompas.com)

Salah seorang yang baku tembak dengan tim Densus Antiteror 88 pada Selasa (31/12) hingga Rabu (1/1) dini hari diduga berketurunan Minang pada salah satu wilayah di Sumatera Barat (Sumbar).

Hal ini berkaitan dengan ramai pembicaraan twitter politisi Partai Golkar, Indra Jaya Piliang (IJP) terkait terduga teroris tersebut. Pada mention-nya itu, dirinya menyebutkan, bahwa salah seorang terduga teroris yang tewas dalam baku tembak itu berinisial Edo alias Amril, merupakan masyarakat asli berasal dari Kampung Pauh, Kampung Dalam, Kabupaten PadangPariaman, Sumbar.

Baca Juga

Seperti dilansir media massa, Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penggerebekan terduga teroris di Kampung Sawah Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (31/12) malam hingga Rabu (1/1) dini hari. Hasilnya, enam orang tewas dalam baku tembak itu, sedangkan seorang berhasil ditangkap.

Adapun nama keenam terduga teroris yakni Daeng alias Dayat alias Hidayat, Nurul Haq alias Dirman, Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh, Hendi dan Edo alias Amril

Akun twitter  @Sang Gerilya yang diakui dimiliki Indra J Piliang menyebutkan dalam mention-nya, tewasnya E alias A membuatnya kaget. Pasalnya, setahu Indra, pemuda itu merantau ke Jakarta semenjak lebaran lalu, dan meninggalkan istri beserta dua anaknya yang masih balita.

Indra dalam akunnya itu juga menyebutkan bahwa salah seorang terduga teroris itu merupakan adik kandung dari sahabatnya. Bahkan, sepengetahuannya, mereka merupakan berasal dari keluarga yang baik-baik dan teladan.

“Sang adik kelahiran tahun 1979, pendidikan terakhirnya hanya setahun di jurusan perikanan salah satu universitas di Padang,” tulisnya di media sosial.

Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumbar, AKBP Syamsi saat dihubungi pada Jumat (3/1) kemarin, mengatakan belum mendapatkan informasi yang mengatakan E alias A merupakan berasal dari Kabupaten PadangPariaman tersebut.

“Saya tidak tahu apakah memang seperti itu informasinya, coba pastikan dulu,” katanya. (Gs/ed*wn)

Rekomendasi