Risma Sempat Ditawari Jadi Menteri ?

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengejar jabatan meski sebelumnya ada pernyataan dari Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, Bambang D.H. bahwa peluang Rismaharini maju kembali Pilkada Surabaya 2015 lewat PDIP kecil.

“Saya tidak pernah bermimpi menjadi seorang kepala daerah. Menurut saya, jabatan yang saya emban sekarang adalah jalan dari Tuhan,” kata Tri Rismaharini di Surabaya, Senin.

Bacaan Lainnya

Risma menuturkan, selama dirinya menjadi pegawai di lingkungan pemerintah kota, ia tidak pernah mengenal yang namanya partai politik. Baru setelah dirinya keluar dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya terus menjalani general check up kemudian lusanya mendaftar sebagai Calon wali kota dari PDIP.

“Kalau Tuhan berkehendak pasti Tuhan akan mengaturnya. Dulu saya tidak kenal partai tapi keumudian ditawari PDIP,” tegasnya.

Menurut Risma, pekerjaan rumah (PR) yang harus ia kejar sebagai kepala daerah cukup banyak. Makanya begitu ada tawaran menteri dari Presiden terpilih Joko Widodo, ia langsung menolaknya. Sebab ketika awal-awal menjadi wali kota, sekitar delapan bulan dirinya sempat tidak bisa melayani masyarakat Surabaya dengan baik. Atas pertimbangan tersebut, saat ini dirinya sedang mengejar waktu yang sempat kosong itu.

“Saya itu kontraknya dengan warga Surabaya selama lima tahun. Kalau itu tak ambil berarti aku membohongi warga. Dengan alasan apapun saya tidak akan meninggalkan Surabaya,” katanya.

Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) ini mengungkapkan, selama ini komunikasi antara dirinya dengan Ketua DPP PDIP Megawati Soekarno Putri juga sangat baik. “Bu mega itu sayang sama saya. Memang bu Mega sempat berpikir kalau saya mau jadi menteri. Tapi setelah saya jelaskan alasan saya, akhirnya beliau mengerti kenapa saya menolak,” kata Risma.

Menurutnya, saat ini yang sedang ia proses adalah soal rencana kepindahan dirinya dari pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, ke kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Rencananya, dirinya kan menjadi dosen di ITS. “Saya tetap Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tapi pindah menjadi dosen,” katanya.

(Republika.co.id)

Pos terkait