Ngetours.com Tawarkan Solusi Wisata Murah dan Nyaman

Founder dan CEO Ngetours.com, Ikhwan. Foto : Istimewa
Founder dan CEO Ngetours.com, Ikhwan. Foto : Istimewa
Founder dan CEO Ngetours.com, Ikhwan. Foto : Istimewa
Founder dan CEO Ngetours.com, Ikhwan. Foto : Istimewa

Pertumbuhan pariwisata di Indonesia terus meningkat dengan signifikan setiap tahunnya. Tak lebih, sekitar 70 juta orang, baik wisatawan domestik maupun mancanegara datang ke Indonesia untuk menikmati keindahan bumi pertiwi.

Namun dengan meningkatnya pertumbuhan itu, belum terlalu diikuti dengan keseriusan dari pelaku dunia travel di Indonesia. Hal itu dihubungkan, utamanya pada kemudahan pemesanan dalam dunia internet.

Bacaan Lainnya

Karena hal itulah, anak muda di Sumatera Barat menciptakan startup berbasis digital dengan konsep ‘Tour Markeplace’. Startup itu diberi nama ‘Ngetours.com’ dengan mengusung tema #TravelingJadiMudah.

Chief Executive Officer (CEO) Ngetours.com, Ikhwan mengatakan, jika startup ini merupakan Marketplace atau tempat penjualan bagi tour operator di Indonesia.

“Kita mencoba membantu dalam tiga aspek, pertama membantu tour operator untuk menjual paket mereka, kedua untuk meningkatkan pariwisata Indonesia dan ketiga untuk mempermudah pemesanan berbagai paket wisata bagi calon wisatawan,” katanya di Padang.

Ikhwan menjelaskan, jika Ngetours.com tidak langsung menyetujui tour operator sebagai mitra. Namun, tour operator terlebih dahulu akan melalui tahap verifikasi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

“Tidak semua tour operator menjadi mitra kita, tapi hanya yang terverifikasi oleh kita. Karena, ini menyangkut keamanan transaksi antara kami, tour operator dan konsumen nantinya,” jelasnya.

Menurut Ikhwan, ada beberapa aspek yang diperhatikan oleh Ngetours.com dalam membangun jaringan penjualan paket wisata. “Pertama, segi keamanan transaksi agar tidak terjadinya penipuan. Kedua paling penting itu adalah kenyamanan konsumen, kita ingin berikan paket sesuai dengan deskripsi yang kita tawarkan, jadi konsumen tidak kecewa,” terangnya.

Untuk diawal ini, Ngetours lebih memfokuskan untuk membangun jaringan langsung kepada tour operator. Pasalnya, tour operator merupakan pihak yang langsung menjalankan perjalanan wisata.

“Hal ini lebih nyaman, karena mereka langsung yang menjalankan, jadi kalau ada komplen bisa langsung disampaikan. Walaupun verifikasinya lebih sulit untuk tour operator, tapi itu adalah pekerjaan rumah bagi kita,” katanya.

Disebut Ikhwan, semenjak dibangun akhir tahun 2016 lalu, hingga saat ini Ngetours telah melakukan kerjasama setidaknya dengan 30 tour operator yang tersebar di Indonesia.

“Kita masih membuka peluang selebar-lebarnya bagi tour operator untuk menjual produk mereka kepada kami,” tuturnya.

Ada kebijakan khusus yang diterapkan oleh Ngetours, dimana setiap tour operator yang berasal dari daerah sama harus memberikan penawaran paket yang berbeda.

“Ini untuk menghindari kecemburuan antar sesama tour operator, jadi kalau ada yang berasal dari daerah sama, kita terapkan agar tour operator yang setelahnya agar memberikan paket berbeda walaupun ada tujuan wisata yang sama pada paketnya,” katanya.

Terkait produk sendiri, ada tiga jenis produk yang akan dijual oleh Ngetours diantaranya, Private Tour, Open Trip dan Custom Trip. “Insyallah, yang akan kita unggulkan adalah Custom Trip, kemudian Private Tour dan Open Trip, karena ingin menyesuaikan keinginan dari para customer nantinya,” tuturnya.

Berbicara terkait kompetitor (lawan usaha), disampaikan Ikhwan, jika hal itu pasti ada, bahkan sudah ada yang meraih pendanaan hingga 13 Miliar. “Kalau kompetitor ada yang sudah besar, tapi kita anggap itu kawan. Karena, setiap startup pasti memiliki perbedaan konsep, walaupun tujuannya sama, yakni sama-sama jual wisata,” katanya.

Menurut Ikhwan, jika kompetitor tidak ada maka usaha akan susah bergerak. “Itu teori ekonomi sederhana, jika ada kompetitor pastinya jualan ini diminati dan bisa bersaing. Kalau tidak ada, malah sebaliknya,” jelasnya.

Namun begitu, ada nilai tambah bagi Ngetours dalam menjalankan bisnis ini. Pasalnya, kompetitor dalam Tour Marketplace masih terbilang sedikit di Indonesia.

“Plusnya ada, kompetitor kita tidak terlalu banyak dibandingkan pelaku Startup Digital lain. Kalau kita contohkan, kompetitor langsung kita seperti Tripvisto, Travacello, Momotrip, Triptrus, Pikavia dan Koolva,” terangnya.

Selain itu, bicara target transaksi sendiri, Ngetours menargetkan dapat menjual 300-500 pax (orang) setiap bulannya. “Jumlah ini bukan per paket, karena per paket kan ada yang pesan lebih dari satu orang, jadi kita target gak banyak-banyak untuk diawal, 300 sampai 500 pax bisa kita jual,” harapnya.

Sedangkan untuk target pasar sendiri, diawalnya, Ngetours menargetkan untuk pasar lokal terlebih dahulu. “Untuk awal kita gak main keluar dulu, kita domestik dulu, jika sudah mapan, maka kita akan ekspansi untuk penyedian keluar Indonesia,” sebutnya.

Sementara itu, terkait peluncuran situs Tour Marketplace, Ngetours.com direncanakan akan dilakukan pada akhir bulan April 2017. “Saat ini, kita masih finishing (pemutakhiran) untuk sistem Ngetours dan bekerjasama dengan Tour Operator. Kita targetkan, akhir bulan April ini dapat beroperasi dengan baik,” katanya.

Terakhir, Ikhwan sendiri berharap, Ngetours dapat diterima baik bagi masyarakat Indonesia, terutama ‘Urang Awak’ (orang Minang). “Kita ingin membuktikan, jika dari daerah Kota Padang, Sumatera Barat bisa lahir sebuah Startup Digital yang besar,” harapnya.

Pos terkait