Menag: Jangan Terprovokasi Charlie Hebdo

Majalah Charlie Hebdo dengan Kartun Nabi Muhammad Foto: washingtonpost.com
Majalah Charlie Hebdo dengan Kartun Nabi Muhammad Foto: washingtonpost.com
Majalah Charlie Hebdo dengan Kartun Nabi Muhammad Foto: washingtonpost.com

Majalah Perancis Charlie Hebdo kembali menggambar kartun Nabi Muhammad SAW di sampulnya pada edisi Kamis (15/1) lalu. Kali ini majalah satir tersebut menggambar wajah Nabi Muhammad SAW yang sedang menangis dengan tulisan “Je Suis Charlie” yang artinya “Saya Charlie”. Selain itu, di bagian atas sampul tersebut terdapat tulisan “Semua Saya Maafkan”.

“Ini hanya gambar seorang pria yang sedang menangis. Ya, ini gambar Muhammad,” ucap Renald “Luz” Luzier pembuat kartun tersebut seperti yang dikutip dari Aljazirah.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut mendapat kecaman dari organisasi muslim di Perancis maupun dari negara-negara lain dengan mayoritas muslim, termasuk Indonesia. Menteri Agaman Lukman Hakim Saifuddin meminta agar umat muslim di Indonesia tidak terprovokasi oleh majalah tersebut.

“Umat Islam tidak perlu terpancing. Menghormati Rasul tidak harus menumpahkan darah,” jelas Lukman.

Walaupun ia sangat mengecam majalah tersebut, namun Lukman menegaskan untuk tidak menyelesaikan masalah ini dengan kekerasan. Akan tetapi, dapat dilakukan melalui jalur hukum bagi pihak yang merasa tersakiti.

“Kekerasan tidak bisa dijadikan alasan dan landasan untuk menunjukkan ketidakpuasan dan kesenangan. Kita mengecam dan keberatan, ini sangat melukai hati umat Islam,” tegasnya.

Walaupun telah diserang oleh dua orang penembak brutal yang menewaskan 12 orang pada 7 Januari 2015 lalu, majalah atheis ini tetap menyinggung agama lain. Editorial dari edisi tersebut berisi pertahanan terhadap sekularitas dan hak mereka mengejek agama lain. Selain kartun Nabi Muhammad SAW di sampul, dua halaman pertama memperlihatkan seorang biarawati yang membicarakan tentang seks. Halaman selanjutnya memperlihatkan pemimpin Muslim, Kristen dan Yahudi yang membagi-bagi dunia. Editorial tersebut ditutup dengan cibiran terhadap paus.

Pos terkait