Live Shopping Tetap Jadi Primadona di 2024, Ini Alasannya !

Riset: Metode Jualan Live Shopping Akan Tetap Jadi Primadona

Jakarta – Perusahaan riset publik, IPSOS, memproyeksikan bahwa metode berjualan live shopping masih akan menjadi primadona bagi UMKM di Indonesia pada tahun 2024.

Direktur Eksekutif IPSOS Indonesia Andi Sukma mengatakan bahwa proyeksi tersebut dapat terjadi karena live shopping memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan metode penjualan lainnya.

Bacaan Lainnya

“Fitur ini masih menjadi salah satu primadona bagi para seller, dengan kemudahan yang ditawarkan para UMKM mampu dengan mudah berinteraksi dengan pembeli. Mereka berinteraksi lalu merancang engagement. Itu menjadi salah satu daya tarik yang sukar ditandingi oleh fitur-fitur konvensional,” kata Andi pada diskusi daring yang diadakan IPSOS Indonesia, Senin, 15 Januari 2024.

Hal itu juga sejalan dengan temuan IPSOS Indonesia lewat survei bertajuk “Tren Live Streaming E-commerce bagi Penjual”. Laporan yang dikerjakan pada periode kuartal ketiga tahun 2023 itu melibatkan sebanyak 360 pelaku UMKM mulai dari usia 18-55 tahun baik perempuan maupun laki-laki yang berasal dari wilayah Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Para UMKM yang disasar harus memenuhi kriteria yaitu berdagang secara daring dan menggunakan fitur live shopping sebagai metode penjualannya.

Setelah ditelusuri pada survei itu, ditemukan beberapa dampak positif dirasakan pelaku UMKM pasca rutin berjualan daring dengan metode live shopping, di antaranya:

  1. Peningkatan omset (73%)
  2. Perluasan jangkauan pasar (68%)
  3. Penghematan biaya promosi (64%)
  4. Peningkatan interaksi dengan pelanggan (60%)
  5. Peningkatan kepercayaan pelanggan (59%)
  6. Peningkatan keamanan bertransaksi (49%)

Survei itu juga mendapati ada empat platform live shopping yang paling populer digunakan di Indonesia. Shopee Live menempati posisi pertama dengan persentase pengguna 96%, disusul TikTok Live (87%), Lazada Live (71%), dan Tokopedia Play (62%).

IPSOS juga menemukan ada empat kategori komoditas yang paling banyak dijual oleh pelaku UMKM secara daring dengan menggunakan metode live shopping. Kategori fesyen mendominasi dengan tingkat penjualan sebesar 56%, disusul dengan kategori beauty care and health (39%), FMCG (32%), dan kategori gaya hidup (17%).

Berkaca dari hal itu, IPSOS Indonesia optimistis bahwa live shopping di tahun 2024 masih akan relevan dan digunakan banyak pelaku UMKM sebagai metode untuk berjualan daring.

“Kami juga melihat fenomena live shopping ini platformnya juga akan berkembang, semakin banyak yang akan menggunakan platform-platform lainnya,” kata Andi.

Pos terkait