Menentukan kapan 1 Syawal memang sangatlah rumit. Bahkan, penentuannya saja bagi umat muslim di dunia berbeda-beda. Ada yang mengikuti kalender bulan yang baku, ada menggunakan pengamatan secara astronomis, ada dengan cara penampakan di langit.
Tak hanya itu saja para pembaca Kabarpadang.com, ada juga yang masih menandai bulan baru hanya dengan melihat bulan sabit di langit sehingga mengumumkan pemunculan bulan baru.
Nah, tidak semua negara di belahan bumi sama dalam penentuan 1 Syawal atau Idul Fitri. Misalnya, pemerintah Arab Saudi, mengumumkan permulaan dan akhir Ramadhan bergantung pada kesaksian anggota masyarakat yang mengamati bulan dengan mata telanjang. Sebab di sana merupakan penduduk nan mendominasi Sunni serta lahirnya Islam.
Nah, bedanya lagi di Iran, dimana penduduk mayoritas ialah Islam Syiah, di sana mereka mematuhi pengumuman pemerintah berdasarkan pengamantan bulan lewat penglihatan. Selain itu, Ramadan bisa jatuh pada musim yang berbeda setelah perputaran beberapa tahun.
Itu terjadi di negara dengan hanya beberapa musim saja. Tapi, tetap saja praktinya masih terus terjadi perdebatan akan penetuan awal dimulainya Idul Fitri. Walau biasanya berbeda satu atau dua hari, seperti yang telah dicontohkan sebelumnya.
Sementara akhir bulan suci Islam, Ramadan mendekat, sekitar 1,8 miliar Muslim di dunia menantikan penetapan Idul Fitri berdasarkan kalender Islam yang mengikuti bulan.(*)
