Ketua HIPMI Sumbar Jadi Korban Pemukulan di Medan

Ilustrasi. FOTO/SUARAGLOBAL
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumatera Barat, Buchari Bachter menjadi korban pemukulan menggunakan botol minuman keras saat tengah duduk di lobbi Hotel Grand Aston, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (21/6) dini hari.

Akibatnya, korban mengalami luka robek yang cukup dalam dibagian kepalanya, kemudian luka pada tengkuk serta pelipis matanya.

Pengakuan korban, kejadian itu bermula saat korban tengah duduk santai dengan rekannya di lobbi hotel. Lalu, mereka berdiskusi tentang bursa calon Ketua HIPMI Sumbar yang diketahui akan dipilih dalam waktu dekat.

Namun, tiba-tiba dari arah belakang datang pelaku yang merupakan anak pengusaha Multi Nasional, ZB (28) dan langsung memukul kepala korban dengan botol minuman keras.

Menurut beberapa orang saksi mata di lokasi, pelaku ini sempat tersinggung karena korban mengapung-apungkan salah satu nama untuk menjadi calon Ketua HIPMI Sumbar berikutnya, sementara pelaku sendiri juga mencalonkan diri. Buchari dan ZB sendiri sengaja hadir di Hotel Grand Aston untuk menghadiri sidang Dewan Pleno HIPMI se-Indonesia.

“Insidennya sangat cepat, saya juga tidak tahu apa permasalahannya, tiba-tiba saja saya dipukul dari arah belakang,” ungkap korban saat dihubungi via seluler.

Tidak hanya sekali, lebih dari dua kali pukulan botol mendarat di tengkuk dan kepala korban. Akibatnya, korban langsung terkapar bersimbah darah di loby hotel dan langsung dilarikan ke RS Pringadi Medan. Sementara, pelaku ini sudah menghilang pasca kejadian tersebut.

Korban sendiri sangat menyayangkan sikap dari rekan-rekan yang lain, tidak ada seorangpun yang melerai saat insiden itu terjadi. ”Saya pun sedikit kecewa dengan HIPMI Sumut karena kenapa tidak ada panitia HIPMI Sumut menengahi penganiayaan ini,” katanya.

Tidak terima, lantas korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Padang Medan dengan nomor bukti : STTLP/1558/K/VI/2014/Resta. Dan saat ini kondisi korban sudah mulai membaik dan bersiap untuk kembali menjalankan aktifitasnya.

”Kalau hanya insiden pemukulan dengan tangan kosong saja mungkin saya bisa terima, tapi kalau sudah menggunakan benda, ini sudah penganiayaan berat namanya,” tukas korban.

Sementara itu, pihak Polresta Medan sendiri menyebut sudah mempelajari laporan tersebut. ”Laporan korban secepatnya akan kita proses,” sebut Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Istanto saat dihubungi sejumlah wartawan.

Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Syamsi menyebut, belum mengetahui informasi tersebut. Namun, jika memang kejadiannya ada di Medan, penanganan kasusnya pun dilakukan di Medan. Tapi, jika nanti diminta koordinasi dari Polda Sumbar, barulah pihaknya bisa ikut menangani.

”Saya belum tahu persis kejadiannya, tapi memang sempat mendapatkan laporan tersebut. Dan Polda Sumbar tidak ada wewenang dalam penanganan kasus ini. Jika diminta, kita siap membantu prosesnya,” tukas AKBP Syamsi.

Pos terkait