Kabut Asap Belum Ganggu Aktivitas Penerbangan

Pesawat Garuda Indonesia tengah mendarat ditengah kepulan asap di Bandara Internasional Minangkabau pada kabut asap beberapa bulan lalu. Foto : Budi S.
Pesawat Garuda Indonesia tengah mendarat ditengah kepulan asap di Bandara Internasional Minangkabau pada kabut asap beberapa bulan lalu. Foto : Budi S.
Pesawat Garuda Indonesia tengah mendarat ditengah kepulan asap di Bandara Internasional Minangkabau pada bencana kabut asap beberapa bulan lalu. Foto : Budi S.

Kabut asap yang juga menimpa sejumlah daerah di Sumatera Barat, belum menganggu aktivitas Bandara Internasional Minangkabau. Pasalnya, jarak pandang pada lintasan pacu bandaran tersebut masih dalam keadaan normal 7.000 meter.

“Jarak pandangnya memang masih normal yaitu 7.000 meter, walaupun idealnya itu 10.000 meter,” kata Kasi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping di Padang, Kamis (18/9).

Bacaan Lainnya

Ia menjelaskan, faktor tebalnya kabut asap di Sumatera Barat karena arah angin bergerak dari selatan barat daya menuju utara. “Artinya, arah angin tersebut dari Sumatera Selatan menuju Sumatera Barat. Kita ketahui, memang titik panas banyak di Sumatera Selatan untuk saat ini,” jelasnya.

Lanjutnya, terpantau pada Satelit Noaa 718 untuk Sumatera Barat sendiri terdapat 20 titik panas yang tersebar pada sejumlah daerah. “Iya, memang ada titik panas di Sumatera Barat. Tetapi, untuk kabut asap yang intensitas tinggi itu berasal dari Sumatera Selatan dan Jambi,” tuturnya.

Sementara itu, terpantau, jarak pandang yang cukup parah terdapat pada Kabupaten Sijunjung pada empat Kecamatan mencapai 500 hingga 1.000 meter. Sedangkan, untuk Kota Padang sendiri masih berjarak sekitar 2.500 meter.

Pos terkait