Puluhan ribu simpatisan dan pendukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hadir dalam rangka kampanye akbar (rapat umum) di Lapangan Imam Bonjol, Kota Padang, Selasa (25/3) siang.
Presiden PKS Anis Matta pun langsung menjadi juru kampanye akbar pada Dapil I di Sumatera Barat. Anis Matta datang menggunakan becak motor dengan diiringi dengan yel-yel (lagu pendukung) oleh GEN AMPM (sebutan relawan Anis Matta).
Kampanye akbar PKS di Sumatera Barat terlihat masih adanya para simpatisan yang membawa anak dibawah umur. Namun, memanilisir hal tersebut, panitia menyarankan agar simpatisan yang membawa anak dibawah umur dapat menitipkannya pada tempat yang telah disediakan, tepat dibelakang panggung.
Orasi pertama dibuka oleh Kader PKS Sumatera Barat, Trianda Farhan. Dia mengaku, selama kepemimpinan PKS di Sumatera Barat telah membawa angin perubahan yang sangat terasa dampaknya bagi masyarakat.
“Dalam kepemimpinan PKS di Sumatera Barat, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang merupakan Anggota Dewan Syuro PKS telah meraih 202 penghargaan, dan pertumbuhan ekonomi terus tumbuh,” katanya saat orasi.
Dilanjutkan orasi kedua oleh Irwan Prayitno. Dalam orasinya, Irwan mengajak masyarakat untuk mewujudkan program yang telah direncanakan bersama dengan mendukung Pemilu 2014 mendatang.
“Masyarakat harus selalu berperan aktif dalam Pemilu 2014, karena ini pesta rakyat. Untuk itu, saya juga mengajak agar masyarakat juga dapat mendukung program yang telah direncanakan kedepannya,” katanya.
Usai Irwan, barulah, Presiden PKS Anis Matta berorasi didepan ratusan simpatisan Partai berwarna hitam putih tersebut. Anis menyebut, Sumatera Barat telah banyak memberikan dampak positif bagi Indonesia.
“Saya merasa berhutang kepada Sumatera Barat karena ia dibesarkan oleh seorang guru dari Sumatera Barat. Cara untuk menjadi sejahtera di Indonesia adalah dengan membangun budaya entrepreneurship (berdagang), bahkan di Indonesia, masyarakat telah mengenal kultur dagang adalah Minangkabau dan Bugis,” soraknya.
Dijelaskan Anis, ada satu trend dalam politik Indonesia selama 15 tahun belakangan, dimana diambilnya pemimpin daerah berprestasi sebagai pemimpin. “Siapapun yang memimpin indonesia harus menjadi, otak, hati dan tulang punggung Indonesia,” tegasnya.
Kampanye akbar ini juga dihibur dengan sejumlah nasyid, permainan musik dari Irwan Prayitno dan ditutup dengan doa bersama.
