Kupang – Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali berduka. Awan duka menggelantung di langit Flobamora tercinta. Gubernur NTT periode 1989 – 1993, dr. Hendrikus Fernandez meinggal dunia dalam usia sekitar 82 tahun.
Pria kelahiran Weetabula, Sumba Barat Daya (SDB), 7 November 1932 ini meninggal dunia di Rumah Sakit Kartini Kupang, Sabtu (6/9) siang akibat faktor usia dan serangan stroke yang dideritanya selama empat tahun terakhir. Jenazah mantan Gubernur NTT ini disemayamkan di rumah duka di Jalan WR Mongonsidi II No. 3 Kota Kupang.
Dokter Hendrik Fernandez adalah Gubernur NTT keempat setelah W.J Lalamentik, El Tari dan dr. Ben Mboi. Ketika menjabat Gubernur, ia terkenal dengan program GEMPAR (Gerakan Meningkatkan Pendapatan Asli Rakyat), program pembangunan yang lebih menekankan pada upaya peningkatan taraf hidup masyarakat di provinsi ini. Selain itu Fernandez juga menggulirkan program GERBADES, yang menekankan pembangunan dengan desa sebagai perhatian utama.
Di masa kepemimpinan pria rendah hati dan kebapakan, yang memegang motto for titer in re – suaviter in modo (kokoh dalam pendirian namun lembut cara) ini, NTT khususnya Pulau Flores dilanda Gempa Tektonik dahsyat berkekuatan 7.00 skala richter pada 12 Desember 1992, yang menelan sekitar 2000-an jiwa.
Juga di masa kepemimpinan mantan Kakawanwil Kesehatan dan Ketua DPRD NTT ini pula, NTT dikunjungi Paus Johanes Paulus II di Kota Maumere dan bermalam di Seminari Tinggi Ritapiret.
(Aktual.co)
