Diduga Arus Pendek, Empat Petak Pabrik Sabun Ludes Terbakar

Seorang petugas pemadam kebakaran membersihkan puing sisa kebakaran di Pabrik sabun, Simpang Haru, Kota Padang. FOTO/GS
Seorang petugas pemadam kebakaran membersihkan puing sisa kebakaran di Pabrik sabun, Simpang Haru, Kota Padang. FOTO/GS
Seorang petugas pemadam kebakaran membersihkan puing sisa kebakaran di Pabrik sabun, Simpang Haru, Kota Padang. FOTO/GS

Komplek pabrik yang terletak tepat dibelakang Pasar Simpang Haru, Kota Padang, Kamis (20/2) sekitar pukul 21.10 WIB terbakar. Akibatnya, empat petak pabrik berukuran 30 x 8 meter yang bergerak dalam bidang pengolahan sabun ludes dilahap api.

Berdasarkan informasi salah seorang saksi mata, Randi mengungkapkan, percikan api diketahui pertama kali dari arah mesin pengolahan tepat berada dibelakang pabrik sabun.

Bacaan Lainnya

“Keluar api disana pak, saya kira apa pak, sewaktu saya cek ternyata ada api yang membesar keluar dari sana,” ungkapnya di lokasi kejadian.

Pabrik yang terbuat dari bahan kayu, ditambah kencangnya angin malam karena akan hujan membuat api menjalar cepat. Warga yang panik pun langsung menghubungi pemadam kebakaran agar api tidak sampai ke pemukiman warga setempat.

Kepala BPBD Pemadam Kebakaran (PK) Kota Padang, Budhi Erwanto menuturkan, setelah menerima informasi dari warga, pihaknya langsung menurunkan delapan unit mobil pemadam kebakaran bersama 40 personel Regu Piket C.

“Kekabaran terjadi pada dua tempat yang berbeda tetapi dalam waktu yang sama. Untuk itu, kita bagi dua tim, tim satu ke Indarung, karena disitu juga ada kebakaran lahan, sedangkan tim dua kesini (Pasar Simpang Haru),” katanya.

Dikatakan, Budhi, penyebab kebakaran diduga adanya arus pendek pada mesin pengolahan sabun yang terletak dibagian belakang pabrik. “Dugaan sementara, api pertama kali muncul dari mesin pengolah sabun, dan langsung menjalar,” jelasnya.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kerugian ditaksir mencapai Rp. 750 juta. “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, tetapi karena pabrik ludes terbakar kerugian kami taksir mencapai Rp. 750 juta-an,” tuturnya.

Sementara, pemilik pabrik, Kiat bersama sang istrinya hanya bisa melihat dari kejauhan pabrik yang telah dibangunnya susah payah hangus terbakar. “Bagaimana lagi, ini musibah, mungkin ini pelajaran buat kami agar kedepan dapat berhati-hati lagi,” katanya.

Komplek pabrik itu sendiri merupakan tempat pengolahan sabun, rotan, dan minyak goreng.

Pos terkait