Banjir yang sering terjadi di kawasan kota padang akhir-akhir ini tak lepas dari pengaruh cuaca ekstrem yang melanda. Banjir ini tidak hanya menyebabkan macet namun juga membuat beberapa fasilitas publik di alihkan bahkan lumpuh.
Banjir yang melanda kota Padang bukan hanya terjadi di kawasan pusat kota saja namun juga telah merambah hingga daerah pinggiran yang selama ini jarang terkena imbas.
Hal ini tentu saja menjadi sorotan kepada pemerintah kota Padang, Pemko Padang di anggap lambat dalam mengatasi permasalahan ini, padahal pemerintah kota sudah sering kali di peringati bahwa kota padang akan di landa cuaca ekstrem.
Bahkan Anggota Komisi III DPRD Padang, Albert Hendra Lukman menilai bahwa pemerintah kota sudah terlambat dalam mengatasi permasalah banjir. Namun demikian solusi yang harus dilakukan pemerintah kota Padang adalah membuka kembali peta drainase di Padang. Di sana dapat dilihat bagian mana yang harus diperbaiki.
“Bangunan-bangunan yang kuat saja roboh apalagi drainase-drainase tersebut,” tutur Albert yang juga Politisi PDIP yang tergabung dalam Fraksi Golkar, Senin(9/11).
Albert juga menambahkan, untuk penganggaran pada rapat pembahasan APBD 2014 nanti, pihaknya dari komisi III akan meminta anggaran perbaikan drainase untuk mendapat porsi yang besar.
Sementara Wakil Ketua Komisi III, Meidestal Hari Mahesa meminta agar Pemko dapat membuat kajian atau laporan mengenai banjir yang terjadi dan dimana saja titik banjir yang melanda kota Padang, sehingga DPRD dapat membantu dalam pengangaran dana.
“Namun selama ini kita di DPRD tidak pernah mendapatkan info dari pemko. Kita harap jangan sampai kejadian banjir sudah terjadi baru kita dilibatkan untuk mengambil langkah-langkah penyelesaiannya,” ujar Esa, sapaan akrab Maidestal saat kecil.