Pemerintah Tambah Jatah Raskin

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa meninjau Gudang Bulog Divre Sumbar, Bypass, Kota Padang.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa meninjau Gudang Bulog Divre Sumbar, Bypass, Kota Padang.
 Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa meninjau Gudang Bulog Divre Sumbar, Bypass, Kota Padang.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa meninjau Gudang Bulog Divre Sumbar, Bypass, Kota Padang.

Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) bakal menambah jatah raskin sebanyak 13 kali, dimana sebelumnya 12 kali setiap tahunnya.

Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, sesuai dengan Rakor Menko Perekonomian, jatah raskin akan ditambah menjadi 13 kali.

“Beberapa waktu lalu, kita sudah koordinasi dengan Menko Perekonomian dan Dirut Bulog dalam wacana penambahan jatah raskin bagi masyarakat miskin,” katanya di Gudang Bulog Divre Sumbar, Bypass, Kota Padang, Senin (10/8).

Untuk mencapai wacana tersebut, Mensos sendiri sudah memberikan himbau kepada masing-masing Kepala Daerah agar mempercepat pendistribusian beras Raskin.

“Kita harapkan tanggal 1 September untuk tahap selanjutnya sudah bisa didistribusikan. Kita instruksikan agar dipercepat supaya rencana penambahan jatah raskin dapat terlaksana,” terangnya.

Terkait waktu pelaksanaan penyaluran beras Raskin ke-13, disebut Mensos dapat dilakukan pada bulan September maupun Oktober, tanpa harus menunggu akhir tahun.

“Penyaluran (ke-13) saat ini masih kita koordinasikan dengan Bulog. Bisa bulan September atau Oktober, tidak harus menunggu hingga akhir tahun,” katanya.

Saat ini sendiri, Pemerintah menjamin ketersedian Beras Raskin hingga bulan Februari 2016.

“Untuk stok sekarang ada 1,55 Juta Ton, dan itu aman hingga Februari 2016,” sebutnya.

Sementara itu, terkait harga tebus masyarakat terhadap beras raskin, jika Pemerintah Daerah memasukkan Sharing Budgeting dalam APBD, maka harganya sesuai rata-raya yakni Rp.1.600 untuk satu Kilogramnya.

“Kita harapkan Pemerintah Daerah selalu menambahkan Sharing Budgeting agar harga tebus beras tetap sama dengan yang lain,” tutupnya.

Pos terkait