Minimnya Gaji, Guru Ini Kerja Sampingan Tukang Pecah Batu

Ilustrasi.

Ilustrasi.
Ilustrasi.

Nganjuk – Bukan rahasia lagi jika gaji sebagian besar guru di Indonesia masih minim. Bahkan, banyak guru honorer menerima bayaran di bawah standar. Tidak heran, usai menunaikan tugas mengajar, para guru honorer ini menekuni profesi lain untuk menambah penghasilan sehari-hari.

Bacaan Lainnya

Di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, seorang guru nekat bekerja menjadi tukang pecah batu koral. Setiap jam sekolah usai, Mahendra Putra (38) bergegas pergi ke sungai untuk memecahkan batu koral. Pekerjaan ini dilakoninya karena gaji sebagai guru honorer masih jauh dari cukup.

Sehari-hari, ayah dari dua anak ini mengajar di SDN Salamrojo 1, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Dari sekolah, Hendra hanya mendapat bayaran Rp530 ribu per bulan, jauh dari upah minimun kabupaten/kota (UMK) di Nganjuk yaitu Rp1,4 juta. Sedangkan dari pekerjaan memecah batu, dia hanya mengantongi Rp30 ribu untuk setiap kubik batu yang dihasilkan.

“Tetapi, uang tersebut cukup lumayan untuk tambahan uang belanja di rumah,” ujar Hendra.

Pria yang sudah 12 tahun menjadi guru honorer tersebut berharap pemerintah lebih serius meningkatkan kesejahteraan guru. Perhatian itu, kata Hendra, tidak hanya difokuskan kepada guru yang berstatus PNS, tetapi juga pada puluhan ribu guru lain yang masih berstatus honorer.

“Sebab dengan gaji yang sangat minim di luar tugas mendidik generasi penerus bangsa, kami masih harus pontang-panting mencari tambahan penghasilan demi menyambung hidup,” tukasnya.

(Okezone)

Pos terkait