Kertas Braile Hanya Untuk Pemilihan DPD RI

Seorang penyandang tuna netra tengah memasukkan surat suara ke kotak suara saat simulasi pelaksanakan Pileg 2014. FOTO/HP
Seorang penyandang tuna netra tengah memasukkan surat suara ke kotak suara saat simulasi pelaksanakan Pileg 2014. FOTO/HP
Seorang penyandang tuna netra tengah memasukkan surat suara ke kotak suara saat simulasi pelaksanakan Pileg 2014. FOTO/HP

Menjelang Pileg (Pemilu Legislatif) pada 9 April 2014 mendatang, sejumlah persiapan telah dilakukan oleh KPU RI. Adapun persiapan yang telah dilakukan seperti kertas templet (braile) bagi para penyandang tuna netra.

Kertas templet itu nantinya hanya digunakan pada saat pemilihan calon DPD (Dewan Perwakilan Daerah). “Kita telah siapkan untuk masing-masing TPS (Tempat Pemungutan Suara) kertas template tersebut,” kata Kepala Biro Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat KPU RI di Kantor KPUD Sumbar, Rabu (26/2) siang.

Bacaan Lainnya

Dikatakan, Joko, kertas template itu berisi huruf braile yang berguna untuk para pemilih penyandang tuna netra memilih calon yang akan dipilihnya. “Ini akan memudahkan para penyandang disabilitas terutama tuna netra dalam memilih calon yang diinginkannya, khusu DPD RI,” tuturnya.

Joko menjelaskan, penggunaan kertas template tidak digunakan pada pemilihan calon DPR RI, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota. “Memang hanya untuk DPD saja, coba anda bayangkan, sebanyak itu calon DPRD bagaimana bentuk kertasnya nanti,” ujarnya.

Untuk itu, pemilihan yang tidak memakai kertas template, KPU RI menyediakan dua solusi. “Solusi pertama, pemilih tuna netra itu memakai pendamping dari pihak keluarga. Sedangkan yang kedua, pendamping dari panitia KPPS setempat dengan catatan mengisi formulir berisi atas persetujuan antara pemilih dan pendamping,” jelasnya.

Sementara, salah seorang penyandang tuna netra, Arisman menuturkan, mereka sangat terbantu terhadap kertas template tersebut. Namun, mereka juga masih merasa ragu jika pemilihan yang tidak menggunakan kertas itu harus memakai pendamping.

“Saya sendiri merasa terbantu dengan adanya kertas itu, tetapi kalau yang lain harus pendamping, kami masih ragu,” pungkasnya.

Reporter : Huda Putra & Ikhwan

Editor : WAN

Pos terkait