Indonesia Harus “Tampar” Malaysia Dengan Prestasi

Pertandingan sepak bola Indonesia dan Timor Leste pada SEA GAMES 2017, di stadium Selayang, kuala Lumpur, Malaysia. Photo : Firdaus D
Pertandingan sepak bola Indonesia dan Timor Leste pada SEA GAMES 2017, di stadium Selayang, kuala Lumpur, Malaysia. Photo : Firdaus D
Pertandingan sepak bola Indonesia dan Timor Leste pada SEA GAMES 2017, di stadium Selayang, kuala Lumpur, Malaysia. Photo : Firdaus D
Pertandingan sepak bola Indonesia dan Timor Leste pada SEA GAMES 2017, di stadium Selayang, kuala Lumpur, Malaysia. Photo : Firdaus D

Masyarakat Indonesia yang merantau di Malaysia meradang dan berharap, atlet yang ikut SEA GAMES 2017 harus ‘tampar’ Malaysia dengan prestasi. Membawa pulang emas sebanyak-banyaknya. Hal ini untuk mengobati hati rakyat Indonesia atas insiden simbol bendera merah putih terbalik dalam buku suvenir SEA GAMES 2017, Sabtu, (19/8/2017).

Buru-buru pemerintah Malaysia meminta maaf atas peristiwa yang terjadi, atas ketidaksengajaan dilakukan oleh Malaysian Organizing Committee (MASOC). Masyarakat Indonesia di dunia termasuk yang berada di Malaysia sempat meradang, karena awalnya tidak mengetahui hal tersebut. Namun, saat menghadiri pembukaan Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, amarah masyarakat Indonesia di negeri Jiran itu memuncak saat melihat isi dalam buku suvenir yang dibagikan kepada para pengunjung.

Bacaan Lainnya

Peristiwa itu pun kalangan mahasiswa yang sedang melangsungkan studi di sana pun berembuk dan membahasnya. Sebab, persoalan ini pun tidak hanya dalam buku panduan, pada koran-koran cetak yang ada di Malaysia juga terjadi demikian. Sehingga, persoalan ini menjadi pembahasan yang sangat serius. Hal itu dikatakan Firdaus D, salah seorang mahasiswa Master Of Law, Faculty Of Law, Universiti Kebangsaan Malaysia, saat berkomunikasi dengan kabarpadang via telpon, Minggu (20/8/2017).

“Awalnya saya dan kawan-kawan di sini kaget, perhelatan sebesar SEA GAMES 2017 kok begitu,” kata Firdaus.

“Sebelum dicetak itu buku cek dan ricek dulu. Tapi saya yakin mereka tidak sengaja, sekalipun persoalan ini bisa saja memincu hubungan dua negara dan reaksi beragam dari warga Negara Indonesia,” sambungnya.

Pasca permintaan maaf yang dilayangkan itu, semua berangsur membaik dan warga negara Indonesia di Malaysia kemudian memakluminya. “Alhamdulillah aman terkendali, tadi saya tengok ada Menpora Imam Nawawi juga hadir di stadium Selayang, kuala Lumpur, Malaysia saat pertandingan sepak bola Indonesia dan Timor Leste,” ungkapnya.

Ia mengatakan, masyarakat Indonesia dunia, khususnya di Malaysia berharap dalam perhelatan SEA GAMES 2017, Indonesia membawa pulang banyak pulang emas. Kemudian, berharap lagi agar persoalan ini tidak diseret pada kepentingan lain. Walau bagaimanapun harus lihat dulu persoalan ini secara jernih dan harus pisahkan dari persoalan politik. Sebab, perhelatan ini sebagai ajang untuk memperkokoh hubungan antar negara ASEAN.

“Jangan mudah terpancing, kita harus menjadi penyejuk. Malaysia adalah saudara yang baik dan kita harus menjadikannya lebih baik, keduanya saling membutuhkan satu sama lain,” ungkapnya.

Ia yakin, Malaysia tentu tidak sengaja dan buntunya pihak Malaysia telah minta maaf. Meskipun, permintaan maaf itu telah disampaikan kepada Indonesia melalui Menpora untuk disampikan ke Presiden Joko Widodo. Warga negara Indonesia meminta dan mendesak para penyelenggara untuk mencabut buku suvenir SEA GAMES 2017 dan menggantinya dengan yang terbaru.

“Ini permintaan kami kepada pemerintah Malaysia, agar nga terbalik terus ya, yang sudah dicetak harus dicabut dari peredaran dan cetak ulang. Kami ingatkan lagi bendera Indonesia merahnya di atas dan putihnya di bawah,” tegas Firdaus.

Terkait peristiwa yang mengores hati masyarakat Indonesia, Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Sri Anifah Haji Aman langsung melontarkan permintaan maaf atas simbol bendera merah putih terbalik di buku panduan SEA Games 2017. Hal serupa dilakukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin dengan menemui secara langsung Menpora Imam Nahrawi di Hotel Shangri-La, Kuala Lumpur. Ia menyampaikan permohonan maaf secara langsung.

Pos terkait