Tahun Kedua, FAM Surabaya Mantapkan Program Kerja

Yudha Prima, Ketua FAM Cabang Surabaya bersama Sastrawan D. Zawawi Imron (*/IST)
Yudha Prima, Ketua FAM Cabang Surabaya bersama Sastrawan D. Zawawi Imron (*/IST)
Yudha Prima, Ketua FAM Cabang Surabaya bersama Sastrawan D. Zawawi Imron (*/IST)

Surabaya – Memasuki tahun kedua, Forum Aktif Menulis (FAM) Cabang Surabaya sebagai salah satu kepengurusan FAM Indonesia di daerah siap berbenah. Selain melakukan peramajaan struktur kepengurusan, FAM Surabaya juga memantapkan program kerja.

“Kami ingin lebih nyata lagi berkegiatan di masyarakat terutama menghidupkan literasi di sekolah-sekolah,” ujar Yudha Prima, Ketua Harian FAM Cabang Surabaya, Selasa (3/12).
Dia menyebutkan, baru-baru ini FAM Surabaya menggelar Dialog Sastra bersama sastrawan Nasional D. Zawawi Imron dan sejumlah sastrawan lainnya. Penerbitan antologi cerpen bertajuk “Meraih Impian” juga sudah terlaksana. Sebelum itu, FAM Surabaya juga diundang menjadi juri tamu di salah satu sekolah di Surabaya yang menggelar kompetisi menulis esai se Kota Surabaya.
“Dalam waktu dekat kami juga akan datang ke sekolah-sekolah untuk menyukseskan program FAM Goes to School,” kata Yudha.
Sementara, untuk peremajaan pengurus, FAM Cabang Surabaya menetapkan sejumlah nama baru di susunan pengurus. Nama-nama itu adalah: Yudha Hari Wardhana (Ketua), Dian Pramesti (Sekretaris/Bendahara). Sedangkan Divisi Penelitian dan Pengembangan Ken Hanggara, Reffi Dhinar Seftianti, dan Hanum Anggraini Azkawati. Divisi Publikasi Vivid Habib dan Rizka Andarosita.
“Kami mohon dukungan dan doa semua sahabat FAM agar kami dapat terus menggelorakan semangat perjuangan mencerahkan dunia melalui media penulisan,” tambah Yudha Prima.
Seminar Online
Sementara itu, Ahad (1/120 malam, dimulai pukul 20.00-22.00 WIB, di grup “Forum Aishiteru Menulis” yang dikelola FAM Indonesia di facebook diadakan Seminar Online bertajuk “Menulis Itu Mudah” dengan pembicara Satria Nova, seorang penulis muda yang telah menulis sejumlah buku dan terbit di penerbit-penerbit konvensional.
“Banyak peserta yang sangat antusias mengikuti jalannya seminar itu,” kata Aliya Nurlela, Sekjen FAM Indonesia.
Dia menyebutkan, teknologi hari ini memudahkan banyak orang untuk berkomunikasi. Seminar pun tidak harus lagi di dalam ruangan, bisa secara online seperti yang sedang dikembangkan FAM Indonesia. (REL/RED)

Pos terkait