Anak Caleg Diduga Cabuli Siswi SMP Hingga Hamil

Ilustrasi. FOTO/YUSTISI
Ilustrasi. FOTO/TRIBUNNEWS
Ilustrasi. FOTO/TRIBUNNEWS

Sembilan bulan menanggung malu lantaran hamil anak dari orang yang tidak bertanggungjawab, seorang siswi SMP berinisial VR (16) di Muaro Labuh, Kabupaten Solok Selatan akhirnya melaporkan kejadian yang menimpanya tersebut kepada kepolisian.

Berdasarkan informasi dari orang tua korban, sebut saja Umar (red-samaran), dia menyebut bahwa anaknya telah dikerjai oleh seorang pria berinisial FD (22). Belakangan diketahui bahwa FD merupakan seorang mahasiswa yang juga anak dari salah satu Caleg terpilih di daerah setempat.

“Agustus 2013, anak saya diajak oleh FD keluar rumah untuk jalan-jalan. Tapi, kami tidak menduga kalau mereka melakukan perbuatan tersebut. Anak saya pun sempat mendiamkan itu dan kami sekeluarga tidak tahu kalau dia tengah hamil,” ungkapnya saat dihubungi via seluler.

Keluarga sendiri baru mengetahui kejadian tersebut karena sudah ada perubahan pada tubuh sang anak. Terdesak, VR akhirnya mengaku kalau perbuatan itu dilakukan oleh FD.

“Saya tidak terima pak, makanya kami sekeluarga berusaha mencari keluarga FD, ternyata bapaknya itu adalah salah seorang caleg terpilih dan akan dilantik Agustus mendatang,” jelasnya.

Bahkan, sang ayah juga menyebut bahwa setiap dimintai pertanggungjawaban, keluarga FD selalu mengelak dan membantah anaknya telah berbuat terlewat batas. “Kami tidak tahan lagi pak, makanya kami melaporkan kejadian ini kepada polisi,” tuturnya.

Belakangan VR mengaku juga pernah dilecehkan oleh bapak FD yakni NY (48) saat dirinya diajak untuk memeriksakan kesehatan. ”Anak saya mengaku saat itu dia dinaikkan kedalam mobil oleh bapak FD dan dikerjai diatas mobil itu dalam kondisi hamil,” katanya.

Hingga saat ini setelah sang anak melahirkan bayi berumur seminggu, pihak keluarga FD tidak sedikitpun mau bertanggung jawab. Laporan polisi yang sudah dibuat sejak Rabu (14/5) kemarin juga belum ada kelanjutannya sampai sekarang.

”Kami dari pihak keluarga tidak terima dengan perlakuan ini pak, anak saya terpaksa tidak sekolah lagi karena malu. Mereka harus bertanggung jawab kepada anak saya,” tuturnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Rico Fernando mengatakan, pihaknya saat ini masih menyelidiki kasus tersebut. “Laporan korban sudah masuk ke polres dan saat ini personel dilapangan tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, kita berharap pelakunya bisa ditangkap secepatnya dan pihak keluarga harap bersabar,” katanya saat dikonfrimasi via seluler.

(Cicigustria)

Pos terkait