20 Pelajar SMA Pembangunan Padang Kerasukan

Ilustrasi Kesurupan
Ilustrasi Kesurupan
Ilustrasi Kesurupan

Kesurupan kembali terjadi, kali ini menimpa sekitar 20 siswa SMA Pembangunan UNP Kota Padang, Jumat (21/2) pagi. Kerasukan itu terjadi sesaat sebelum pembelajaran dimulai, akibatnya Proses Belajar Mengajar (PBM) terhenti.

Salah seorang siswa, Mila mengaku kejadian itu bermula saat temannya bernama Fitri belajar di lantai II. Saat masuk kelas, Fitri terlihat pucat dan langsung tak sadarkan diri. “Waktu bangun dia langsung berteriak tidak jelas, kami pun panik dan langsung kepada guru,” katanya saat ditemui diluar sekolah.

Bacaan Lainnya

Kemudian saat dua orang guru mendatangi ruangan kelas, ternyata tak hanya Fitri yang kerasukan, belasan siswa lain juga tiba-tiba berteriak tidak jelas. Sontak, warga setempat mendengar kejadian itu langsung mendatangi sekolah guna membantu para guru menenangkan puluhan siswa yang kesurupan tersebut.

“Sebelumnya memang tidak pernah ada kejadian seperti itu disekolah ini, baru kali ini sejak saya berjualan 10 tahun lalu disini,” kata Hendri, salah seorang pedagang setempat.

Ustad pun dipanggil oleh pihak guru untuk menenangkan para siswa agar tidak bertambah banyak lagi. Ketika ditanyai sang Ustad, siswa yang sedang kerasukan itu menyebut, jika lantai II sekolah itu sangat kotor.

“Tadi dia dibacakan ayat pendek, ada seorang siswa yang terus bilang kalau tempat ini kotor, bisa jadi itu penghuninya,” kata salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Padang, Indang Dewata mengaku belum mendapatkan laporan terkait insiden tersebut. “Sampai sekarang belum ada laporannya ke saya,” kata Indang saat dihubungi via seluler, sore

Indang juga menyayangkan sikap pihak sekolah yang dinilai tidak kooperatif. Menurutnya, sekolah seharusnya melakukan cara yang terbaik untuk mengatasi kejadian itu. “Bisa jadi, faktor psikologis dari siswa yang membuat kejadian itu ada, seperti sejak dari rumah mereka belum makan, atau ada masalah yang tidak selesai saat berangkat kesekolah,” pungkasnya. [GS/W]

Pos terkait